contoh rambut rontok berlebihan yang perlu Anda perhatikan

15 Penyebab Rambut Rontok Berlebihan dan Cara Mengatasi

APA penyebab rambut rontok berlebihan? Siapa pun jika rambutnya sering rontok, tentu akan merasa risau. Apalagi masih usia muda. Oleh karena itu, jika Anda mengalami rambut rontok, segera atasi. Tetapi sebelum itu, ketahui dulu apa penyebab rambut rontok berlebihan.

Apa yang dimaksud dengan rambut rontok berlebihan? Jika rambut Anda rontok antara 50 – 100 helai perhari, itu adalah rambut rontok normal.

Rambut rontok akan digantikan oleh rambut baru sehingga rambut Anda tidak akan berkurang. Itu namanya peremajaan rambut. Usia rambut adalah 2 – 8 tahun.

contoh rambut rontok berlebihan yang perlu Anda perhatikan
bentuk rambut rontok yang berlebihan

Nah, bagaimana dengan kondisi rambut Anda? Jika rambut rontok 100 helai lebih perhari, Anda harus segera mengatasinya. Rambut rontok berlebihan bisa berakibat risiko kesehatan berbahaya.

Rambut Anda bisa mengalami kebotakan. Meskipun bisa dipulihkan kembali setelah penyebab rambut rontok teratasi.

Tetapi Anda perlu tahu dulu apa penyebab rambut rontok berlebihan. Dengan tahu penyebabnya, Anda bisa memastikan cara mengatasi yang tepat.

Misalnya menggunakan vitamin rambut, conditioner, shampo, serum, secara alami atau menggunakan obat rambut rontok berlebihan.

Penyebab Rambut Rontok Berlebihan dan Contohnya

 

Apa penyebab rambut rontok?

Berikut ini 15 penyebab rambut rontok berlebihan yang perlu Anda ketahui. Setelah tahu, Anda hindari sehingga rambut jadi kuat dan tidak mudah rontok.

Ada kalanya, bersamaan dengan rambut rontok, pertumbuhan rambut baru terganggu. Ini membuat kepala Anda bisa terlihat botak atau rambut jadi tipis di seluruh kepala.

Secara medis, rambut rontok berlebihan disebut telogen effluvium.

Penyebab rambut rontok, menurut dr Sienny Agustin dan dr Suksmagita Pratidina Sp. D.V.E, antara lain:

1. Stres emosional. Yaitu stres yang membuat seseorang emosional. Misalnya marah, sedih, frustrasi, khawatir, dsb. Kehilangan pekerjaan, menjalani proses perceraian, keluarga sakit parah adalah contoh orang bisa menderita stres emosional. 

2. Stres fisik yang berat. Seorang wanita yang melahirkan menemui kesulitan sehingga harus operasi, pekerja mendapat tugas yang berat, dsb. Efeknya bisa membuat seseorang sakit, rambut rontok, sakit perut, dsb.

3. Adanya perubahan hormonal. Misalnya yang terjadi pada wanita hamil atau setelah melahirkan dan saat menyusui

4. Kekurangan gizi penting untuk rambut, seperti protein dan zat besi. Anda menderita gangguan makan atau melakukan crash diet (diet ketat). .

5. Menderita penyakit tertentu, seperti infeksi berat, alopecia areata, kelenjar tiroid, infeksi jamur di kepala, penyakit autoimun, dan sifilis.

6. Efek samping obat-obatan. Misalnya mengonsumsi pil KB, vitamin A dosis tinggi, obat antidepresan, obat hormonal, kanker, dsb.

7. Mengalami demam tinggi, anemia parah, atau baru sembuh dari sakit

8. Berat badan turun 9 kg atau lebih

9. Keturunan (genetik). Orang tua punya rambut rontok, anaknya juga menderita rambut rontok. Bisa terjadi mulai usia 18 tahun.

10. Menjalani pengobatan tertentu, seperti kemoterapi atau terapi radiasi di sekitar kepala.

11. Penggunaan produk perawatan rambut berbahan keras, seperti cat rambut, bleaching rambut, atau biasa menggunakan pemanas rambut.

12. Kebiasaan menarik-narik rambut atau mencabut batang rambut.

13. Sering menguncir rambut atau mengepangnya dengan pengikat yang terlalu kuat.

14. Terkena penyakit autoimun. Contoh penyakit autoimun adalah systemic lupus erythematosus (SLE), penyakit graves, psoriasis, dsb.

15. Penyakit tiroid (hipotiroid atau hipertiroid).

rambut habis akibat kemoterapi
rambut rontok parah akibat kemoterapi

Mereka yang Berisiko Punya Rambut Rontok

 

Dari uraian diatas bisa diketahui siapa saja yang berisiko punya rambut rontok berlebih, yaitu:

  1. Mereka yang punya keluarga penderita kebotakan.
  2. Mereka yang menjalani medikasi seperti kemoterapi pada penderita kanker dan mengonsumsi suplemen tertentu.
  3. Anda yang menjalani terapi radiasi di kepala.
  4. Akibat usia.
  5. Menderita stres berat berkepanjangan.
  6. Punya berat badan turun drastis.
  7. Penderita diabetes atau lupus.
  8. Pengguna produk-produk perawatan rambut yang tidak cocok.
  9. Mereka yang menderita kurang gizi.

Gejala Rambut Rontok Berlebihan

 

Apa gejala rambut rontok berlebihan?

Ini sangat penting diketahui. Dengan tahu gejalanya, Anda bisa mengatasi secara dini sehingga tidak terjadi rambut rontok yang berlebihan.

1. Rambut di ujung kepala menjadi tipis secara perlahan-lahan. Ini adalah kejadian yang paling umum. Baik pada pria maupun wanita sesuai dengan usia yang makin senja. Dari depan, rambut rontok makin meluas ke tengah kepala.
2. Rambut rontok berbentuk sirkular/lingkaran atau plak-plak kebotakan.
3. Rambut rontok secara tiba-tiba.
4. Tidak hanya rambut kepala. Kerontokan rambut juga terjadi di seluruh tubuh. Umumnya ini terjadi akibat medikasi seperti kemoterapi pada pengobatan kanker.
5. Ada plak bersisik pada kulit kepala sebagai tanda terjadi infeksi jamur. Biasanya kepala terasa gatal yang hebat.

 

shampoo enhair untuk rambut rontok
shampoo enhair untuk rambut rontok

Cara Mengatasi Rambut Rontok Berlebihan

Ada banyak cara mengatasi rambut rontok berlebihan. Beberapa diantaranya adalah:

1. Gunakan Shampoo

 

Salah satu solusi rambut rontok adalah keramas menggunakan shampo. Tentu saja, Anda harus memilih shampoo untuk rambut rontok atau shampo anti rontok.

Dengan keramas pakai shampoo khusus, rambut bisa kembali tumbuh subur. Silakan keramas seminggu 2 – 3 kali. 

Anda bisa menggunakan shampoo yang mengandung ekstrak ginseng, kafein, atau fito-kafein. Produk shampo yang bisa Anda pilih, misalnya Enhair, Natur, Erhair, Dove, CBD Shanpo Keratin, atau Kerastase Genesis.

2. Periksa Dokter Kulit

 

Tetapi, untuk beberapa kasus, Anda perlu periksa dokter kulit. Jika Anda peserta asuransi BPJS, Anda perlu kunjungi dokter umum dulu (dokter BPJS tempat Anda biasa periksa).

Apabila dengan dokter umum belum membuahkan hasil, Anda bisa minta ke dokter kulit dengan pengantar dari klinik BPJS.

Beberapa pengobatan rambut rontok berlebihan antara lain:

  • Mengonsumsi obat minoxidil
  • Pengangkatan sebagian kulit kepala
  • Terapi laser untuk menumbuhkan rambut
  • Operasi transplantasi rambut.

Tentu saja, dokter akan melakukan diagnosis dulu untuk menentukan penyebabnya. Misalnya dengan memeriksa kondisi kulit kepala pasien secara langsung atau menggunakan alat trichoscopy.

Dengan alat ini, dokter bisa mendapatkan visualisasi kesehatan kulit kepala pasien dan folikel rambut. Bisa diketahui apakah rambut rontok akibat peradangan, hormonal, nutrisi atau lainnya.

3. Obat Oles dan Obat Minum

 

Jika rambut rontok Anda tergolong ringan, maka dokter akan memberi obat rambut rontok berlebihan dalam bentuk oles.

Jika rontok berat akan diberikan obat rambut rontok minum. Tujuannya untuk mengendalikan peradangan yang menyebabkan rambut rontok.

Obat rambut rontok oles, misalnya Regrou Forte, Eminox dan Minoxidil. Obat rambut rontok berlebihan untuk diminum, misalnya Finasteride, Dutasteride, dan Cyproterone acetate .

4. Vitamin dan Obat Rambut Alami

 

Tetapi jika rambut rontok akibat malnutrisi, Anda akan diminta menggunakan vitamin rambut rontok untuk menguatkan kulit kepala.

Misalnya vitamin A, C, E, selenium, zinc, vitamin B kompleks, atau biotin (vitamin B7). Berbagai vitamin rambut rontok itu bisa Anda dapatkan dari konsumsi makanan atau suplemen vitamin rambut.

Tetapi Anda juga bisa menggunakan obat rambut rontok alami. Misalnya keramas dengan lidah buaya, memijat kepala dengan minyak kelapa, mengonsumsi minyak ikan, ginseng, dsb.

minyak kelapa untuk rambut rontok
minyak kelapa untuk mengatasi rambut rontok

Cara Mencegah Rambut Rontok Berlebihan

 

Seperti kata pepatah, mencegah lebih baik daripada mengobati. Maka, lakukan cara mencegah rambut rontok berlebihan. Itu lebih mudah daripada setelah rambut Anda rontok berlebihan.

 Cara mencegah rambut rontok berlebihan antara lain:

  1. Jangan menggunakan alat perawatan rambut dengan suhu panas yang tinggi dan memakai bahan kimia. Misalnya penggunaan alat catok, pengeriting rambut, atau mewarnai rambut pakai cat rambut.
  2. Hindari penggunaan produk perawatan rambut secara berlebihan.
  3. Sesudah keramas menggunakan shampo, sebaiknya Anda oleskan kondisioner.
  4. Jangan sering mengepang atau mengikat rambut terlalu kencang.
  5. Hindari menyisir rambut ketika rambut masih basah habis keramas.
  6. Hindari rambut dari paparan sinar matahari dan sinar UV lainnya.
  7. Jangan mengonsumsi obat atau suplemen yang punya efek samping membuat rambut rontok.
  8. Jika sedang menjalani kemoterapi, tanyakan pada dokter untuk memakai topi pendingin (cold cap). Bisa mengurangi risiko rambut rontok.
  9. Tidur cukup, 7 – 8 jam per hari.

Penutup

 

Mengenali penyebab rambut rontok sangat penting, termasuk Anda yang rambutnya tidak rontok parah. Tujuannya agar Anda bisa mencegah terjadinya rambut rontok. 

Atau jika ada gejala rambut rontok, Anda bisa segera mengatasinya. Dengan cara itu, rambut rontok parah bisa Anda hindari. (Diperbarui 6 Oktober 2025).

.